PROPOSAL
PELATIHAN PENINGKATAN KREATIVITAS KEPEMUDAAN
DI BIDANG SERVICE HP
1. Latar Belakang
Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesatnya menyebabkan
perubahan tatanan yang cukup mendasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan pengelolaan
informasi yang baik akan menambah nilai dan menghasilkan pengetahuan yang
sangat khas bagi suatu negara, sesuai dengan kondisi alam dan budaya.
TIK
memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan transformasi sosial
menuju masyarakat yang lebih produktif, inovatif, dan kolaboratif. Penyebaran
informasi melalui segala macam media dengan memanfaatkan TIK akan menjalin
keterhubungan antar elemen masyarakat dan penciptaan produk-produk, baik berupa
perangkat, jasa, ataupun konten yang berkualitas dan dapat menghasilkan suatu
sistem ekonomi pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan keunggulan lokal
dan nasional bangsa Indonesia untuk memasuki pasar dunia, sehingga memiliki
daya saing global yang lebih kuat.
Sistem
ekonomi pengetahuan yang dihasilkan kemudian dapat dijadikan modal untuk
dipergunakan sebagai landasan bagi semua bidang industri, perdagangan,
manajemen, maupun sosial budaya sehingga mampu memberikan nilai tambah yang
tinggi bagi output kegiatan-kegiatan tersebut.
Dalam
Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, industri kreatif
adalah bagian tak terpisahkan dari ekonomi kreatif. Industri kreatif berpotensi
untuk dikembangkan terutama di Indonesia, karena bangsa Indonesia memiliki
sumberdaya insani kreatif dan warisan budaya yang kaya. Industri kreatif bila
terus digali potensinya dan dikembangkan berkelanjutan yang berfokus pada
penciptaan barang dan dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas
sebagai kekayaan intelektual, tidak dapat pungkiri dapat memperkuat dapat
memberikan kontribusi secara signifikan bagi perekonomian bangsa untuk bangkit,
bersaing dan meraih keunggulan dalam ekonomi global.
Permasalahan objektif
yang terjadi pada masyarakat Indonesia adalah Pengangguran, dimana pendapatan
masyarakat yang masih rendah masih jauh di bawah standar hidup layak dan
kemampuan bersaing oleh karena tingkat pendidikan yang rendah, tidak memiliki
kualitas diri (jiwa usaha) dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mental
ketergantungan yang tinggi terhadap bantuan pihak lain, ini merupakan akar
masalah tingginya angka pengangguran.
Sedangkan
jumlah penganggur absolute (tidak memiliki pekerjaan sama sekali) dan pengangguran
biasa (tidak memiliki pekerjaan tetap) penduduk usaha produktif adalah sangat
besar.
Pertumbuhan
penduduk yang besar tanpa didukung sistem pendidikan yang memadai, sangat tidak
sebanding dengan kesempatan dan angkatan kerja yang tersedia sehingga perlu
dilakukan langkah strategis, konprehensip dan integral.
Penyelenggaraan
pendidikan keterampilan hidup (life skill) yang dilakukan secara terus menerus
dan terprogram bisa menjadi alternative bagi proses awal penciptaan lapangan
kerja.
Berdasarkan
pemikiran tersebut serta didasarkan pada akar masalah pengangguran di
Indonesia, pendidikan life skill paling tidak mencakup unsur-unsur sebagai
berikut :
·
Kemampuan teknis keterampilan disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan ekonomi yang berkembang didaerah yang bersangkutan sehingga usaha
yang didirikan dapat bertahan bahkan dapat berkembang terus sesuai dengan
kebutuhan dasar.
·
Peningkatan kualitas diri sebagai individu yang bermental
dan berkepribadian kuat.
·
Membangun jiwa intrepreneurship karena keberhasilan
individu dalam mengembangkan usahanya juga sangat tergantung pada keinginan dan
semangatnya untuk berkembang.
§
Pengetahuan manajemen usaha, karena suatu usaha mutlak
harus diorganisasikan dengan baik. Oleh karena itu pendidikan manajemen usaha
merupakan keniscayaan, tanpa manajemen yang baik sulit usaha dapat berkembang.
Dalam kerangka
inilah, LPK NCP mengajukan model pendidikan life skill tentang keterampilan
teknik service handphone, keterampilan ini dipilih karena :
§
Bisnis atau usaha service handphone sangat menguntungkan.
Pengguna HP di Indonesia
sekitar 64 juta pengguna (Data tahun 2007), dengan asumsi beberapa diantaranya
memiliki lebih dari dua buah handphone, maka jumlah HP yang beredar di
masyarakat kurang lebih 75 juta unit dan sebagian besar beredar di jakarta dan
sekitarnya. Ponsel yang berbasis teknologi sangat rentan dengan kerusakan
dengan sendirinya membutuhkan jasa service untuk memperbaikinya.
§
Permintaan jasa service HP yang cukup tinggi.
Berdasarkan asumsi diatas kebutuhan permintaan masyarakat
terhadap jasa service HP yang cukup tinggi.
§
Tidak membutuhkan modal besar .
Modal service
HP ternyata tidak membutuhkan biaya besar, hanya dengan menggunakan peralatan
sederhana seperti: Solder uap (blower), solder manual dan seperangkat obeng
sudah cukup unutuk memperbaiki bagian Hardware dari HP
( Hardware ). Sedangkan untuk perbaikan Software HP hanya membutuhkan Alat
tambahan berupa Komputer dan Box Flasher.
§
Pekerjaan mudah didapat
Jasa servis HP
tidak memerlukan pemasaran atau promosi, order pekerjaan tidak datang dari
konsumen tapi juga datang dari konter HP yang sangat banyak. Seperti umum
diketahui penjualan HP bekas / second sangat diminati sementara banyak dari HP
tersebut mulanya HP yang sudah mati total dapat diperbaiki dan dijual kembali
dengan harga yang cukup menguntungkan.
Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh
lembaga lingkar Santri Nusantara dengan tema “Life Skill Kepemudaan Di Bidang
Tekhnologi Untuk Pengembangan Sumber Daya manusia”
2. Bentuk Dan Tema Kegiatan
Pelatihan Peningkatan Kreativitas
kepemudaan
“Life Skill Kepemudaan Di Bidang Tekhnologi Untuk Membangun
Pengembangan
Sumber Daya manusia”
3. Dasar Kegiatan
Pelaksanaan
kegiatan ini tidak terlepas dari kebutuhan serta untuk memfasilitasi pemuda
untuk lebih kreatif dalam peningkatan sumberdaya manusia adapun yang menjadi
dasar pelaksanaan kegiatan ini
a.
Undang Undang No
20 Tahun 2004 Tahun 2004 tentang sistem
pendidikan Nasional
b.
Peraturan menteri pemuda dan olah raga N0 0101 tahun 2015
c.
AD/Art Cermin Bangsa
d.
Hasil musyarawarah pengurus tentang panitia
penyelenggaraan program kegiatan
4. Maksud Dan
Tujuan
§
Memberikan keterampilan dan kecakapan hidup teknik
service Handphone kepada
peserta didik sehingga dapat bekerja untuk mendapatkan
hasil yang layak.
§ Memberikan
wawasan umum tentang dunia usaha dan intrepreneurship.
§ Memberikan
kemampuan dasar mengelola usaha kecil yang dapat dijadikan sumber penghasilan
dimasa yang akan datang.
§ Memberikan
keterampilan teknik service Handphone
§ Mengembangkan
potensi diri peserta untuk memahami nilai-nilai kerja dan profesionalisme
5. Sasaran Dan
Hasil Yang Ingin Di Capai
Sasaran Peserta
Sasaran
Kegiatan ini meliputi organisasi kepemudaan, Mahasiswa, Anak Sekolah dan
Masyarakat Umum
Hasil yang
ingin di capai
a) Mampu membangun visi pribadi baik sebagai
calon pekerja, maupun untuk membangun
usaha sendiri.
b) Mampu mengembangkan jaringan pasar,
sebagai jaminan kelangsungan usaha
c) Meningkatkan kemampuan kewirausahaan
peserta didik untuk membuka usaha kecil
yang dikelola secara profesional.
d)
Meningkatkan kemampuan peserta tentang teknik-teknik
service berbagai jenis ponsel, dengan indikator sebagai berikut :
·
Mengenal secara umum teknologi Ponsel, dan mengetahui
bagian penting software dan hardware dari ponsel.
·
Mengenal dan
mengerti sebab kerusakan pada Ponsel (trouble shooting).
·
Memahami tentang pembacaan skema jalur Ponsel.
·
Mengerti langkah-langkah analisa kerusakan baik hardware
maupun software.
6. Waktu dan
Tempat Pelaksanaan
Waktu Kegiatan
Hari sabtu 25 Juni 2016
Jam, 09.00 – 16.30
Tempat
Pelaksanaan, LEC Cicalengka Kabupaten Bandung
7. Jadwal
Kegiatan
Terlampir
8. Panitia
Pelaksana
Terlampir
9. Peserta
Kegiatan
·
Organisasi kepemudaan di kabupaten Bandung
·
Mahasiswa dan Siswa Sekolah di Kabupaten bandung
·
Masyarakat Umum
·
Santri Pondok Pesantren Kabupaten Bandung
11. Nara
Sumeber
·
Dispopar
Kabupate bandung
·
Instruktur/Praktisi
Teknisi Hp
10. Alokasi
Anggaran Kegiatan
Terlampir
11. Penutup
Berdasarkan Proposal yang kami buat ini
merupakan bentuk program kegiatan dan semoga membantu pengembangan keterampilan
kepada pemuda dalam bidang life skill service ponsel. keterampilan ini dapat
digunakan mencari kerja atau untuk mengembangkan usaha sendiri. Pelaksanaan
program yang kami lakukan secara terpadu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengorganisasian, pengendalian sampai pedampingan kepada para peserta yang akan
melakukan usaha sendiri. Demikian permohonan kerjasama ini di buat mempunyai
nilai manfaat dan dapat dilaksnakan.
Bandung,
4 Mei 2016