Tuesday 3 May 2016

PELATIHAN PENINGKATAN KREATIVITAS KEPEMUDAAN DI BIDANG SERVICE HP

PROPOSAL
PELATIHAN PENINGKATAN KREATIVITAS KEPEMUDAAN
 DI BIDANG SERVICE HP
1.  Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesatnya menyebabkan perubahan tatanan yang cukup mendasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan pengelolaan informasi yang baik akan menambah nilai dan menghasilkan pengetahuan yang sangat khas bagi suatu negara, sesuai dengan kondisi alam dan budaya.
TIK memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan transformasi sosial menuju masyarakat yang lebih produktif, inovatif, dan kolaboratif. Penyebaran informasi melalui segala macam media dengan memanfaatkan TIK akan menjalin keterhubungan antar elemen masyarakat dan penciptaan produk-produk, baik berupa perangkat, jasa, ataupun konten yang berkualitas dan dapat menghasilkan suatu sistem ekonomi pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan keunggulan lokal dan nasional bangsa Indonesia untuk memasuki pasar dunia, sehingga memiliki daya saing global yang lebih kuat.
Sistem ekonomi pengetahuan yang dihasilkan kemudian dapat dijadikan modal untuk dipergunakan sebagai landasan bagi semua bidang industri, perdagangan, manajemen, maupun sosial budaya sehingga mampu memberikan nilai tambah yang tinggi bagi output kegiatan-kegiatan tersebut.
Dalam Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, industri kreatif adalah bagian tak terpisahkan dari ekonomi kreatif. Industri kreatif berpotensi untuk dikembangkan terutama di Indonesia, karena bangsa Indonesia memiliki sumberdaya insani kreatif dan warisan budaya yang kaya. Industri kreatif bila terus digali potensinya dan dikembangkan berkelanjutan yang berfokus pada penciptaan barang dan dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual, tidak dapat pungkiri dapat memperkuat dapat memberikan kontribusi secara signifikan bagi perekonomian bangsa untuk bangkit, bersaing dan meraih keunggulan dalam ekonomi global.
Permasalahan objektif yang terjadi pada masyarakat Indonesia adalah Pengangguran, dimana pendapatan masyarakat yang masih rendah masih jauh di bawah standar hidup layak dan kemampuan bersaing oleh karena tingkat pendidikan yang rendah, tidak memiliki kualitas diri (jiwa usaha) dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mental ketergantungan yang tinggi terhadap bantuan pihak lain, ini merupakan akar masalah tingginya angka pengangguran.
Sedangkan jumlah penganggur absolute (tidak memiliki pekerjaan sama sekali) dan pengangguran biasa (tidak memiliki pekerjaan tetap) penduduk usaha produktif adalah sangat besar.
Pertumbuhan penduduk yang besar tanpa didukung sistem pendidikan yang memadai, sangat tidak sebanding dengan kesempatan dan angkatan kerja yang tersedia sehingga perlu dilakukan langkah strategis, konprehensip dan integral.
Penyelenggaraan pendidikan keterampilan hidup (life skill) yang dilakukan secara terus menerus dan terprogram bisa menjadi alternative bagi proses awal penciptaan lapangan kerja.
Berdasarkan pemikiran tersebut serta didasarkan pada akar masalah pengangguran di Indonesia, pendidikan life skill paling tidak mencakup unsur-unsur sebagai berikut :
·           Kemampuan teknis keterampilan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan ekonomi yang berkembang didaerah yang bersangkutan sehingga usaha yang didirikan dapat bertahan bahkan dapat berkembang terus sesuai dengan kebutuhan dasar.
·           Peningkatan kualitas diri sebagai individu yang bermental dan berkepribadian kuat.
·           Membangun jiwa intrepreneurship karena keberhasilan individu dalam mengembangkan usahanya juga sangat tergantung pada keinginan dan semangatnya untuk berkembang.
§   Pengetahuan manajemen usaha, karena suatu usaha mutlak harus diorganisasikan dengan baik. Oleh karena itu pendidikan manajemen usaha merupakan keniscayaan, tanpa manajemen yang baik sulit usaha dapat berkembang.
Dalam kerangka inilah, LPK NCP mengajukan model pendidikan life skill tentang keterampilan teknik service handphone, keterampilan ini dipilih karena :
§   Bisnis atau usaha service handphone sangat menguntungkan.
     Pengguna HP di Indonesia sekitar 64 juta pengguna (Data tahun 2007), dengan asumsi beberapa diantaranya memiliki lebih dari dua buah handphone, maka jumlah HP yang beredar di masyarakat kurang lebih 75 juta unit dan sebagian besar beredar di jakarta dan sekitarnya. Ponsel yang berbasis teknologi sangat rentan dengan kerusakan dengan sendirinya membutuhkan jasa service untuk memperbaikinya.
§   Permintaan jasa service HP yang cukup tinggi.
Berdasarkan asumsi diatas kebutuhan permintaan masyarakat terhadap jasa service HP yang cukup tinggi.
§   Tidak membutuhkan modal besar .
Modal service HP ternyata tidak membutuhkan biaya besar, hanya dengan menggunakan peralatan sederhana seperti: Solder uap (blower), solder manual dan seperangkat obeng sudah cukup unutuk memperbaiki bagian Hardware dari HP     ( Hardware ). Sedangkan untuk perbaikan Software HP hanya membutuhkan Alat tambahan  berupa Komputer dan  Box Flasher.
§   Pekerjaan mudah didapat
Jasa servis HP tidak memerlukan pemasaran atau promosi, order pekerjaan tidak datang dari konsumen tapi juga datang dari konter HP yang sangat banyak. Seperti umum diketahui penjualan HP bekas / second sangat diminati sementara banyak dari HP tersebut mulanya HP yang sudah mati total dapat diperbaiki dan dijual kembali dengan harga yang cukup menguntungkan.
Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh lembaga lingkar Santri Nusantara dengan tema “Life Skill Kepemudaan Di Bidang Tekhnologi Untuk Pengembangan Sumber Daya manusia

2. Bentuk Dan Tema Kegiatan
Pelatihan Peningkatan Kreativitas kepemudaan
“Life Skill Kepemudaan Di Bidang Tekhnologi Untuk Membangun
  Pengembangan Sumber Daya manusia”
3. Dasar Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari kebutuhan serta untuk memfasilitasi pemuda untuk lebih kreatif dalam peningkatan sumberdaya manusia adapun yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini
a.       Undang Undang  No 20 Tahun 2004 Tahun 2004  tentang sistem pendidikan Nasional
b.      Peraturan menteri pemuda dan olah raga N0 0101 tahun 2015
c.       AD/Art Cermin Bangsa
d.      Hasil musyarawarah pengurus tentang panitia penyelenggaraan program kegiatan


4. Maksud Dan Tujuan
§   Memberikan keterampilan dan kecakapan hidup teknik service Handphone kepada
peserta didik sehingga dapat bekerja untuk mendapatkan hasil yang layak.
§   Memberikan wawasan umum tentang dunia usaha dan intrepreneurship.
§   Memberikan kemampuan dasar mengelola usaha kecil yang dapat dijadikan sumber penghasilan dimasa yang akan datang.
§   Memberikan keterampilan teknik service Handphone
§   Mengembangkan potensi diri peserta untuk memahami nilai-nilai kerja dan profesionalisme
5. Sasaran Dan Hasil Yang Ingin Di Capai
Sasaran Peserta
Sasaran Kegiatan ini meliputi organisasi kepemudaan, Mahasiswa, Anak Sekolah dan Masyarakat Umum
Hasil yang ingin di capai
a)     Mampu membangun visi pribadi baik sebagai calon pekerja, maupun untuk membangun
     usaha sendiri.
b)     Mampu mengembangkan jaringan pasar, sebagai jaminan kelangsungan usaha
c)     Meningkatkan kemampuan kewirausahaan peserta didik untuk membuka usaha kecil  
 yang dikelola secara profesional.
d)        Meningkatkan kemampuan peserta tentang teknik-teknik service berbagai jenis ponsel, dengan indikator sebagai berikut :
·         Mengenal secara umum teknologi Ponsel, dan mengetahui bagian penting software dan hardware dari ponsel.
·          Mengenal dan mengerti sebab kerusakan pada Ponsel (trouble shooting).
·         Memahami tentang pembacaan skema jalur Ponsel.
·         Mengerti langkah-langkah analisa kerusakan baik hardware maupun software.
6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu Kegiatan
Hari sabtu 25 Juni 2016
Jam, 09.00 – 16.30
Tempat Pelaksanaan, LEC Cicalengka Kabupaten Bandung
7. Jadwal Kegiatan
            Terlampir
8. Panitia Pelaksana
            Terlampir
9. Peserta Kegiatan
·         Organisasi kepemudaan di kabupaten Bandung
·         Mahasiswa dan Siswa Sekolah di Kabupaten bandung
·         Masyarakat Umum
·         Santri Pondok Pesantren Kabupaten Bandung
11. Nara Sumeber
·         Dispopar Kabupate bandung
·         Instruktur/Praktisi Teknisi Hp
10. Alokasi Anggaran Kegiatan
            Terlampir
11. Penutup
     Berdasarkan Proposal yang kami buat ini merupakan bentuk program kegiatan dan semoga membantu pengembangan keterampilan kepada pemuda dalam bidang life skill service ponsel. keterampilan ini dapat digunakan mencari kerja atau untuk mengembangkan usaha sendiri. Pelaksanaan program yang kami lakukan secara terpadu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengendalian sampai pedampingan kepada para peserta yang akan melakukan usaha sendiri. Demikian permohonan kerjasama ini di buat mempunyai nilai manfaat dan dapat dilaksnakan.
                                                                        Bandung, 4 Mei 2016












No comments:

Post a Comment